بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu’alaikum
6 Juli 2017 di dalam mimpiku ini, Aku mendapatkan sesuatu dari Allah ﷻ dan aku harus menyebarkan beberapa pesan kepada orang-orang maka aku mulai menemui orang-orang.
Tetapi dajjal mengetahui bahwa aku berusaha untuk membantu umat Islam dalam meraih kembali takdir mereka yang hilang dan menyatukan mereka maka dajjal mulai menggunakan kekuatannya.
Aku menemui umat Islam dan menyampaikan kepada mereka pesan itu.
Tetapi dajjal telah lebih dulu membuat mereka hilang kesadaran dan orangorang bukan hanya tidak mendengarkan pesanku tapi mereka juga tidak mendengar apa pun yang kukatakan.
Tetapi ada beberapa orang dengan rahmat khusus dari Allah ﷻ yang dajjal tidak berkuasa atas mereka.
Mereka mendengarkan apa yang aku sampaikan dan mereka mengetahuiku bahwa namaku adalah Qasim. Aku menjadi gembira saat bertemu orang-orang ini.
Lalu orang-orang ini menyebarkan pesan-pesanku bersamaku namun tidak
ada yang mendengarkan kami kecuali sedikit. Kemudian satu atau dua orang
yang dulu percaya padaku pergi dan aku menjadi kaget, “apa yang terjadi
pada mereka?”
Lalu aku merasa sulit bernapas dan seorang teman yang bersamaku berkata
bahwa wajahku terlihat berbeda. Aku kaget dan melihat ke dalam cermin dan
melihat ada sebuah topeng di wajahku. Dan aku pun berkata, “inilah yang
menyebabkan aku jadi sulit bernapas dan menyebabkan beberapa orang meninggalkanku.
Pasti mereka pergi karena mereka tidak dapat mengenaliku.
Dan itu karena topeng ini.”
Temanku berkata, “Ini pasti ulah dajjal agar orang-orang yang percaya kepadamu meninggalkanmu.” Aku melepaskan topeng itu dan berkata bahwa dajjal belum dalam kekuatan penuhnya saat ini, tetapi dia sudah sekuat ini.
Seberapa berbahaya dia ketika nanti telah memperoleh kekuatan penuhnya?
Lalu kami memutuskan untuk pergi menemui beberapa tokoh berpengaruh,
tetapi sebelum kami sampai kepada mereka, dajjal telah membuat mereka
tuli, bisu dan buta dan mereka tidak mampu untuk berpikir atau memahami
apa-apa, seolah-olah sedang dalam keadaan koma.
Aku menjadi sangat terkejut, kenapa dajjal bisa begini kuat? Bagaimana dia
bisa tahu kami akan pergi ke tempat-tempat ini sehingga dia bisa
menanamkan sihir kepada mereka lebih dahulu?
Aku memberitahu orang-orang yang sedang duduk bersamaku, “dajjal
mengejar kita, aku memiliki sesuatu yang telah diberikan Allah ﷻ kepadaku.
dan dajjal belum mencapai kekuatan penuh sekarang maka dia tidak akan menyerang kita dari depan tetapi dia akan menyerang kita dengan sihirnya dari belakang.
Karena itu, berhati-hatilah kalian dan lakukan semua yang dinasehatkan oleh Nabi Muhammad ﷺ untuk melindungi diri kita dari dajjal!”
Lalu kami pergi ke berbagai tempat untuk menghubungi orang-orang. Ada
dua atau tiga orang bersamaku dan kami tiba di sebuah sungai atau pantai di
sepanjang laut dan ada sebuah perahu di sana.
Aku berkata ketika melihat ini, bahwa kita akan duduk di perahu ini dan pergi
ke tempat yang berbeda, tetapi sudah ada beberapa orang yang pergi ke beberapa tempat berbeda untuk menyampaikan pesan, maka kami tinggalkan satu orang bersama kapal tadi dan pergi untuk memanggil orang-orang lain yang telah pergi untuk menyampaikan pesan.
Kami membawa kembali orang-orang itu dan ada satu orang yang duduk
dengan satu kakinya masuk ke dalam air berlumpur dan seketika dia
berteriak dan menarik kakinya keluar. Kakinya itu terbakar hingga ke lutut
seperti ada yang menyiramnya dengan larutan asam. Kami jadi khawatir
melihat ini dan berkata, “apa yang telah terjadi?” Aku berkata kepadanya,
“kenapa kamu duduk dengan kaki masuk ke air berlumpur? Sudah kubilang
bahwa dajjal mengejar kita dan dia tidak akan melewatkan satu kesempatan
pun.” Orang itu tidak bisa berjalan dan orang-orang lain membopongnya dan
mendudukkannya di atas perahu. Lalu aku pergi sekali lagi dan melihat ke
arah tokoh-tokoh berpengaruh dan berkata, Kapankah orang-orang ini akan
terbangun? Untuk berapa lama mereka akan berada di dalam kondisi yang
sama? Orang-orang ini hanya akan percaya kepadaku ketika mereka bangun
dan itu adalah ketika pengikut-pengikut mereka percaya kepadaku. Kapankah
ini akan terjadi?
Lalu aku berkata, aku harus meninggalkan mereka dan pergi ke sisi lain
perahu, mungkin di sana aku bisa menemukan harapan. Dan di perjalanan kembali, aku membawa sejumlah obat-obatan bersamaku lalu kami
membungkus kaki orang tadi dengan perban supaya dapat segera sembuh.
Lalu seseorang bertanya, “kemana kita akan pergi dengan perahu ini?” Aku
berkata, “mungkin kita bisa menemukan suatu harapan karena kita sudah
berusaha namun tidak ada yang terjadi.” Ketika kami duduk di perahu dan
siap untuk pergi maka datanglah beberapa orang yang terlihat seperti baru
lolos dari medan perang.
Kami menanyai mereka, “siapa kalian?” Mereka berkata, "Perang tiba-tiba
pecah di tempat kami tinggal dan rumah-rumah kami hancur lebur, bahkan
kami nyaris tidak berhasil kemari."
Aku berkata, “apa yang telah terjadi di sana sehingga rumah-rumah mereka hancur dan mereka terpaksa bermigrasi?” Aku berkata kepada temantemanku yaitu mari kita bawa dulu mereka ke tempat yang aman baru setelahnya kita lanjutkan perjalanan.
Setelah membawa mereka ke tempat yang aman, kami melanjutkan perjalanan. Kami tiba di sebuah tempat di mana ada sebuah rumah berbentuk istana besar dengan dinding-dinding yang tinggi, setelah melihat ini, aku berkata bahwa ini adalah tempat yang ingin aku datangi.
Aku berkata kepada orang-orang bahwa ada pintu di sini yang akan kita buka
untuk memasuki istana, maka kami mencari gerbang itu tetapi tidak
menemukannya. Aku terkejut, kenapa kami tidak bisa menemukan gerbangnya?
Ini benar istana yang kucari.
Lalu aku melihat sebuah tiang dan berkata
bahwa gerbang itu seharusnya ada di dekatnya, kenapa aku tidak bisa
melihatnya?
Ketika kami maju sedikit lebih jauh dari tiang tadi maka kami melihat
gerbangnya namun ketika kami mundur, gerbangnya menghilang.
Seseorang berkata, “dajjal mungkin sudah tahu tentang gerbang itu dan dia
menyembunyikannya dengan sihir sehingga tidak ada yang bisa melihat
gerbang itu dari jauh.” Aku berkata, “ya, bisa jadi itulah alasannya.
Ada dinding sihir di tengah yang menutupi gerbangnya.” Dan ketika aku melihat
dari jauh, aku hanya bisa melihat dinding tapi ketika aku mendekat, aku mulai
melihat gerbangnya.
Seseorang berkata, “bagaimana cara agar gerbang ini terbuka?”. Aku
mendekati gerbangnya tapi ia tidak terbuka. Aku melihat gerbang itu dan
berkata, “mungkin dajjal sudah mengambil alih kendali gerbang ini. Jika tidak,
gerbang ini pasti sudah terbuka dengan kedatanganku."
Kemudian aku mengambil sesuatu yang diberikan Allah ﷻ padaku yaitu
suatu air murni. Dan aku menuangkannya ke suatu tempat di atas gerbang itu
dan gerbang itu mulai melakukan pembaharuan.
Kukatakan pada orang-orang yang bersamaku bahwa gerbang ini adalah
gerbang level 6 tapi dengan dituangkannya air murni ini, ia mulai melakukan
upgrade hingga level 10 dan (saat itu) ia akan terbebas dari pengaruh dajjal
dan terbuka.
Seseorang bertanya perlu waktu berapa lama gerbang ini untuk
pembaharuan? Aku katakan, “Allah ﷻ lebih tahu. Sekarang ikutlah
denganku, ada jalan rahasia dekat pintu ini dimana kita bisa melihat bagian
dalam istana. Kita tak bisa masuk dari sana tapi kita dapat meminta
seseorang membantu kita dari dalam jika kita melihatnya.”
Ketika kami melihat dari jalan rahasia, istana dipenuhi kegelapan dan ia
seperti terabaikan dan kelihatannya tidak ada orang yang datang ke sana
selama berabad-abad.
Melihatnya terbengkalai seperti itu aku jadi sedih. Aku melihat gerbang dan ia masih sedang melakukan pembaharuan dan kami
hanya bisa masuk ke dalam ketika ia terbuka, Kami tak dapat menemukan apapun di sana kecuali gerbangnya dan lalu kami putuskan untuk kembali karena kami hanya dapat melakukan sesuatu jika
gerbangnya telah terbuka.
Tiba-tiba sebuah ember cat berwarna hijau melompat ke arahku sambil menyebur namaku dan berkata, “aku telah menunggumu lama sekali sambil bersembunyi di dalam sini.
Dajjal telah mengambil alih kendali semuanya dan dia telah mengubah segalanya menjadi seperti hantu karena mereka tak dapat mengerti apa yang terjadi pada mereka. Dan hanya orang-orang yang diberi rahmat khusus dari Allah ﷻ yang selamat.”
Aku berkata, “Yang membuatku heran adalah setiap orang di istana
mengenal aku baik yang hidup maupun tidak tapi gerbangnya malah tidak
mau terbuka. Kemudian aku percikkan air murni itu di ember dan tiba-tiba
seekor merak terbang datang sambil menyebut namaku, “Qasim kami telah
datang.” Merak itu sangat cantik dan aku percikkan juga air murni ke atasnya
dan ia mulai bersinar dan kemudian merak lain datang.
Kami menjadi senang melihat semua ini. Setidaknya kami mendapat sejumlah harapan. Walaupun merak-merak ini tidak hidup, mereka adalah tanda besar untuk kami.
Kemudian aku melihat sudut istana dan aku melihat seekor sapi hitam lapar
yang lemah dirantai. Wajahnya sangat aneh dan menakutkan dan aku merasa
seolah dajjal telah membawanya ke negeri ini. Ketika aku melihat ke dalam
matanya yang mengerikan, aku merasa dajjal berada di istana ini dan melihat
aku dari mata sapi ini. Dan mimpi itu berakhir di sana.
EmoticonEmoticon